Jakarta, (www.kemenag.go.id) - Kementerian Agama (Kemenag) tengah memproses sertifikasi guru madrasah baik guru negeri maupun swasta. Namun saat ini hanya 60 % dari seluruh guru madrasah di tanah air yang memiliki persyaratan dengan ijazah sarjana strata satu (S1).
Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Mohammad Ali usai acara Nuzulul Quran di lingkungan Direktorat Jenderal Pendis di Jakarta, Selasa sore (16/8). "Target kami sertifikasi guru madrasah selesai tahun 2014, seluruhnya ada 280 ribu guru negeri dan 500 ribuan guru madrasah swasta," kata Ali.
Namun lanjut dia, target tersebut tidak mudah untuk dicapai. Karena terkendala antara lain oleh sumber daya manusia yang memproses sertifikasi guru madrasah. "Yang memproses para dosen di UIN, jumlahnya terbatas," jelasnya.
Selain itu sambung Ali, masalah persyaratan tenaga pendidik yang mengikuti sertifikasi, yaitu harus memiliki ijazah S1. "Saat ini ada 40 persen guru madrasah belum S1. Bisa saja diproses sertifikasi meski belum S1 kalau usianya sudah 50 tahun," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah RI dari tahun ke tahun meningkatkan anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan sebagaimana dituturkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato nota keuangan di Gedung DPR, Selasa (16/8) antara lain untuk peningkatan mutu pendidik termasuk guru madrasah.
"Sejalan dengan itu, kita tingkatkan pula mutu dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah melalui sertifikasi guru sebanyak 90 ribu orang," kata kepala negara.
Secara keseluruhan, dalam RAPBN 2012 terdapat tujuh kementerian dan lembaga yang mendapat alokasi anggaran di atas Rp 20 triliun. Ketujuh kementerian dan lembaga itu adalah Kementerian Pertahanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 64,4 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Rp 61,2 triliun, Kementerian Pendidikan Nasional Rp 57,8 triliun, Kementerian Agama Rp 37,3 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp 34,4 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 28,3 triliun, dan Kementerian Perhubungan sebesar Rp 26,8 triliun.
"Alokasi anggaran pada Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama, kita prioritaskan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun nonformal di semua jenjang pendidikan," kata Presiden.
Sementara peringatan Nuzulul Qur`an yang diikuti seluruh karyawan di lingkungan Ditjen Pendis berlangsung hikmat dengan penceramah Dr KH Manarul Hidayat. Ia meningatkan aparat Kemenag menjadi teladan bagi aparat instasi yang lain.
"Kalau pegawai departemen lain korupsi kedengarannya biasa, tapi kalau pegawai Depag (Kemenag) luar biasa. Karena sebagai pegawai yang tahu ajaran agama," kata Manarul.
(ks)
0 komentar:
Posting Komentar